Memang, hidup itu gak mudah, penuh dengan liku-liku yang datang silih berganti. Tapi justru dengan itu kita bisa merasa bener-bener hidup. Yah, dengan melewati berbagai masalah kita semakin kuat dan semakin bijak dalam menghadapi masalah berikutnya yang pasti akan datang, SEGERA. Sepertinya memang gak akan berhenti, masalah itu terus datang. Tapi jika melihat dari sudut pandang yang lain kita akan tahu bahwa kebahagiaan itu juga datang silih berganti. Hanya mungkin sifat dasar manusia yang lebih kuat merasakan kegalauan daripada kebahagiaan. Saat mendapatkan kebahagiaan mereka terlena, dan saat mendapatkan ujian mereka lupa. Lupa bersyukur atas apa yang telah Tuhan berikan. Nyawa yang menopang kehidupan, mulut yang membuat mereka mengeluh, mata yang membuat mereka iri, telinga yang membuat mereka membanding-bandingkan dan akal yang membuat mereka merasa Tuhan tidak adil. Naudzubillah.. Padahal manusia memiliki takdir mereka sendiri. Sebagai contoh, yang kaya namun rumah tangganya rusak dengan si miskin dengan keluarga yang bersyukur. Bagaimana dengan yang miskin dan rumah tangga rusak? Memang ada, dan sering mereka kebingungan bagaimana cara untuk bisa bersyukur jika mereka buta akan nikmat dari-Nya? Andai saja mereka bisa melihat kelebihan apa yang mereka miliki dibanding yang lain. Tuhan itu pasti adil. Yakini itu dan itu akan membuat kita kuat.
Dalam keseimbangan hidup yang seperti gelombang, pasti ada titik di mana kita di atas dan di bawah. Untuk itu manusia perlu manusia lain untuk menguatkan. Jika seseorang sedang dalam ujian dan seseorang yang lainlah yang membantu. Tetapi terkadang ada seseorang yang dengan rela menjadi penyemangat orang lain tanpa menghiraukan masalahnya. Dia tidaklah terbiasa untuk mencurahkan hati dan masalah hanya terbiasa menjadi curahan hati orang lain. Dia terbiasa memendam dan menyelesaikan masalah sendiri. Dialah pribadi yang sok kuat.. atau mungkin memang benar kuat. Seperti itulah aku. ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar